Bank Indonesia dan ISEI Batam Bersinergi Bentuk Kepri Economic Forum

BATAM: Bank Indonesia Wilayah Kepulauan Riau dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Batam sepakat untuk membentuk Kepri Economic Forum sebagai wadah bagi para pemangku kepentingan untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.

Kesepakatan tersebut muncul dalam forum silaturahmi antara BI Kepri dan ISEI Batam pada Senin, 4 Agustus 2025 lalu yang dihadiri para pimpinan kedua institusi.

Roni Widijarto, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau, mengatakan target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah untuk Kepri adalah 8,1% hingga 2029.

“Target ini merupakan bagian tak terpisahkan dari target pemerintah untuk mencapai pertumbuhan 8% pada 2029 secara nasional,” ujarnya.

Bagi daerah, menurut dia, ini menjadi tantangan bagaimana mendorong seluruh faktor ekonomi agar terus bertumbuh selaras dengan target yang sudah ditetapkan tersebut, terutama dari sisi lapangan usaha yaitu industri pengolahan, konstruksi, dan jasa perdagangan, serta dari sisi pengeluaran yaitu konsumsi rumah tangga, dan investasi.

“Melalui Kepri Economic Forum ini nantinya kita bisa bersinergi dengan seluruh stakeholder, sehingga target pertumbuhan 8,1% bisa tercapai dan memberikan dampak bagi pembangunan daerah,” papar Roni.

Sementara itu Suyono Saputra, Ketua ISEI Cabang Batam, menyatakan kesiapakan organisasinya untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai target ekonomi 8%.

“Kami para akademisi lintas profesi di ISEI Batam tentu akan berpartisipasi aktif dalam memberikan masukan dan saran kepada pemerintah daerah terutama dalam perkembangan makro ekonomi,” ujarnya.

Menurut Suyono, secara potensi, Kepri berpeluang mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi karena ada banyak kawasan ekonomi khusus yang bertabur fasilitas seperti FTZ Batam Bintan Karimun, KEK Nongsa, Batam Aero Teknik, Tanjung Sauh, Sekupang, dan Bintan Alumina.

Namun, menurut dia, harus diakui, gerak pertumbuhan kawasan khusus tersebut tidak merata karena masih ada kawasan yang belum berkembangn pesat dalam menarik investasi asing seperti FTZ Bintan, Karimun, dan Tanjungpinang.

Kegiatan perdana Kepri Economic Forum akan dilaksanakan sekitar bulan Oktober mendatang dengan mengundang para ekonom senior, pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan OJK.