80.650 Koperasi Merah Putih Akan Menjadi Pusat Distribusi Bantuan Pemerintah

JAKARTA: Kementerian Koperasi mengklaim sebanyak 80.560 unit Koperasi Merah Putih sudah terbentuk dan segera akan diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto di Klaten, Jawa Tengah pada 19 Juli mendatang.

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi memproyeksikan Koperasi Desa Merah Putih sebagai pusat produksi serta distribusi bantuan pemerintah di pedesaan dan kelurahan. Menurut dia, nantinya penyaluran bantuan dari pemerintah akan lebih efisien dan tepat sasaran untuk masyarakat yang membutuhkan.

“Sebanyak 80.560 Koperasi Desa Merah Putih sudah terbentuk dan akan diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto di Klaten, Jawa Tengah, 19 Juli mendatang. Momentum ini menjadi saksi pendirian koperasi desa terbanyak sepanjang sejarah Tanah Air,” ujarnya dalam peringatan Hari Koperasi Nasioonal ke-78 di Jakarta, Sabtu, 12 Juli 2025.

Eks Menteri Komunikasi dan Informatika itu mengklaim pembentukan koperasi tersebut dilakukan melalui musyawarah desa tanpa ada intervensi dari pemerintah pusat. Kemudian, dia juga menjelaskan kalau Koperasi Desa Merah Putih itu, “Rakyat sendiri yang membentuk. Rakyat sendiri yang mengelola.”

Selain untuk distribusi bantuan, kata Budi, koperasi ini diarahkan sebagai tempat penyimpanan dan pengelolaan hasil panen warga. Dia menyebut koperasi akan dilengkapi fasilitas logistik yang memungkinkan petani menyimpan hasil panen dan menunggu waktu jual yang lebih menguntungkan, alih-alih menjual langsung dengan harga rendah.

Menurut Budi, kehadiran Koperasi Desa Merah Putih bakal memangkas jalur distribusi yang sebelumnya memakan waktu. Sehingga masyarakat yang membutuhkan bantuan akan lebih cepat mendapatkannya. “Barang subsidi untuk warga desa tidak lagi harus menunggu lama,” ujar Budi.

Dalam momentum Hari Koperasi Nasional ke-78 ini, Budi berharap kehadiran Koperasi Desa Merah Putih ini dapat menjadi inovasi baru dalam ekosistem usaha yang menjanjikan bagi anak-anak muda Indonesia. Walakin dia menyadari kalau banyak yang mengkritik program tersebut. “Koperasi bukan milik orang tua, tapi milik kalian (anak-anak muda) juga,” ucapnya. (Adm/Tempo.co)